Nabi Muhammad SAW Selalu Menjaga Kebersihan Mulut

Nabi Muhammad SAW hampir tak pernah meninggalkan gosok gigi sehingga sempat berkata kepada sahabatnya, “Setiap Jibril datang menemuiku, ditanyakannya apakah aku telah menggosok gigiku, sehingga aku khawatir kalau-kalau gigiku menjadi rontok.

Prof. Dr. Plinius, seorang bakteriolog, dalam bukunya  menyebutkan di dalamnya bahwa pada bekas air cuci mulut terdapat tidak kurang 40 miliyar bibit penyakit dari berbagai macam, misalnya basil vibrio, spiril, coccus, diploccus, pteptococcus, staphylococcus, protozoa, spirochaeta, virus dan lain-lain, tetapi (Nabi Muhammad) 

Muhammad SAW di zamannya tidak pernah belajar bahwa banyak sekali penyakit yang dapat melewati selaput lendir mulut dan hidung, tetapi menilai dan menghargai sikat gigi itu sedemikian tingginya sehingga dalam keadaan bagaimanapun Beliau tidak pernah melalaikan untuk menggosok gigi. Bahkan pada saat terakhir dari kehidupannya, Beliau masih sempat pula menggosok giginya untuk beberapa saat, kemudian ia menghembuskan napas yang terakhir.”

Telah menjadi kebiasaan semasa hidupnya Muhammad SAW bila bangun tengah malam untuk melakukan salat tahajud, lebih dahulu Beliau membersihkan mulut dan menggosok gigi dengan sikat gigi (siwak). Pada suatua kesempatan, Muhammad SAW pernah mengatakan, bahwa menyikat gigi itu bukan saja membersihkan mulut, tetapi juga menyenangkan Tuhan.

Ditinjau dari ilmu keseharan modern, ucapan Nabi SAW ini sangat menakjubkan, oleh sebab baru sesudah 1250 tahun, yaitu pada tahun 1880, pemakaian sikat gigi menjadi umum atau baru setelah 12 abad lamanya

Sumber: Idrus Shahab, Sesungguhnya Dialah Muhammad cet. III, (Bandung : Pustaka Hidayah, 2004), hal. 38-39

Lalu sudahkah kita menghidupkan dan mengamalkan Sunnah Beliau ini yang begitu banyak manfaatnya dari sisi kesehatan medis? Sudahkah kita membiasakan diri kita dan anak-anak kita untuk sikat gigi? Sudahkah kita melakukan hal yang baik untuk diri kita sendiri dengan menyikat gigi kita?

Mengapa sebagian manusia yang mengaku ahlus sunnah wal jamaah justru lebih dekat dengan rokok daripada dengan siwak/gosok gigi? Mengapa begitu bangun pagi hari mereka lebih asyik dengan rokok dan kopi daripada siwak/gosok gigi? 

Maaf jika ada yang tersinggung tetapi syukur jika anda -perokok-tersinggung dengan tulisan di atas. Coba renungkanlah..

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel