Pertimbangan Menyekolahkan Anak di Pesantren

Ditengah era yang semakin bebas seperti sekarang. Banyak sekali racun yang sangat berbahaya bagi anak-anak kita. Dari TV, dari media internet maupun dari lingkungan sekitar. Sementara pengawasan dari orang tua semakin mengendur karena tuntutan ekonomi yang semakin berat.
 
Maka mengamankan investasi paling berharga, anak-anak kita di pesantren adalah sebuah pilihan yang harus dipertimbangkan.
 
Menyekolahkan anak di pesantren identik dengan mencoba mengajarkan anak tentang kemandirian.

Bagaimana tidak? dari tidur sampai bangun tidur lagi anak di latih melakukan semua sendiri. Belajar, membereskan baju, buku, mengurus anggaran sehari-hari dan lain-lain, semua dilakukan sendiri tanpa bantuan orangtua lagi, hanya di dampingi oleh wali asrama mereka.

Anak pun di latih bersosialisasi dengan banyak karakter dan sifat yang dimiliki teman-temannya. Awalnya mungkin terasa sulit. Perasaan sedih, haru, bahagia semua bercampur menjadi satu, bisakah?.
Namun seiring berjalan waktu, semua kekhawatiran sirna. Anak terbiasa dengan pola pendidikan di pesantren. Seperti pepatah mengatakan ala bisa karena biasa.

Masa-masa awal menyekolahkan putra-putri di pesantren mungkin terasa berat, namun di butuhkan tekad serta terus memotivasi buah hati maka akan lebih mudah menjalani.

Kunjungi anak minimal sebulan sekali. Jangan sampai karena anak sudah merasa betah orangtua tidak sempat untuk mengunjungi buah hati. Tetap sediakan waktu kita untuk buah hati, mungkin dengan kehadiran orangtua mengobati rasa kangen dan rindu mereka. Dengarkan pula curhat dan tanyakan pula tentang hasil belajar mereka. Beri motivasi terus bila buah hati merasa down atau bosan.

Saat mengunjungi buah hati di pesantren juga merupakan sarana rihlah keluarga. Jika waktunya bisa, sempatkanlah sesekali mengajak buah hati untuk jalan-jalan ke tempat rekreasi. Tak perlu tempat yang mahal, sekedar berjalan menghirup udara segar bersama keluarga pun sudah membuat fresh hati dan fikiran. Anakpun tidak merasa jenuh dan bosan.

Dengan suasana hati yang fresh dan nyaman, akan mudah bagi anak untuk menerima serta menimba ilmu terutama di pesantren.

Terakhir tetaplah doa kan buah hati. Semoga buah hati kita menjadi anak yang sholeh dan sholehah cahaya mata bagi orangtua. Dengan iringan doa dan doa semoga menghantarkan buah hati dapat mencapai cita-cita yang diinginkan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel